Konsultan Manajemen dan SOP

Cascading Balanced Scorecard into Department (Focus on Objectives)

Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton menjelaskan sebagai sebuah alat yang berguna untuk menjembatani antara strategi dan operasional. Strategi adalah suatu rencana (plan) yang dipilih untuk mencapai tujuan atau harapan di masa depan dan rencana ini disiapkan untuk jangka waktu yang panjang. Tiga karakteristik dari strategi adalah jangka panjang, luas dan menyeluruh. Strategi diharapkan dapat memunculkan nilai tambah atau competitive advantage yang berguna dalam persaingan bisnis yang ada. Berbeda dengan strategi operasional adalah hal-hal teknis atau cara-cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Operasional memiliki beberapa karakter, yaitu rutin, sektoral dan detail. Kedua hal ini memiliki keterkaitan akan satu dengan yang lainnya. Strategi harus dapat diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan operasional yang berguna untuk menunjang tercapainya tujuan atau harapan dari sebuah perusahaan.

Gambar 1. Ilustrasi Hubungan Strategi dan Operasional

Tanpa adanya strategi, keberhasilan hanya masalah keberuntungan, sedangkan strategi tanpa operasional akan menjadi teori saja. Karena itu strategi dan operasional perlu bersinergi untuk mencapai kesuksesan. Untuk mensinergikan kedua hal tesebut, Balanced Scorecard dapat menjembataninya. Balanced Scorecard berguna untuk mengukur strategi tersebut dan menterjemahkannya ke dalam hal-hal teknis yang dapat diukur atau dinilai.
Balanced Scorecard akan menilai performa finansial, dampak dari strategi tersebut, hal-hal yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dan hal-hal pendukung proses-proses internal perusahaan.

Setelah Perusahaan mendefinisikan strategi, direktur atau jajaran BOD perlu mendelegasikan strategi-strategi yang mereka buat kepada jajaran dibawahnya, baik itu department maupun divisi. Dalam penurunan strategi tersebut diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan agar strategi yang sudah ditetapkan perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Setelah peta strategi di korporasi atau perusahaan didefinisikan seperti gambar 2.


Gambar 2. Peta Strategi Perusahaan


Baca Juga : PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN SISTEM DI DALAM ORGANISASI

Pada gambar diatas, telah didefinisikan peta strategi perusahaan. Dari peta strategi tersebut akan diturunkan ke departemen atau divisi dibawahnya. Dalam melakukan penurunan tersebut perlu dilihat beberapa hal:

Menurut Arens, Elder, Beasley (2004), audit operasional terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:


1.       Peran dari perusahaan tersebut

Apa yang perusahaan inginkan dalam mencapai tujuannya dan keterkaitannya dengan peran divisi tersebut di dalam perusahaan.

2      Divisi atau departemen di perusahaan harus memilih objective atau sasaran yang menjadi tujuan atau sasaran dari divisi tersebut.
3.   Setelah divisi tersebut memilih sasaran yang ada, sasaran tersebut akan diberi tanda sebagai contoh bintang untuk menandakan bahwa sasaran tersebut merupakan turunan dari perusahaan.

Berikut adalah contoh dari cascading ke divisi dari peta strategi perusahaan;


Gambar 3. Peta Strategi Divisi Research and Development


Setelah divisi atau departemen mengambil sasaran dari korporasi atau perusahaan, divisi atau departemen dapat menambahkan sasaran-sasaran yang spesifik dari visi atau misi divisi atau departemen tersebut. Contoh penambahan sasaran adalah sebagai berikut:



Gambar 4. Peta Strategi Divisi Research and Development
                            Baca Juga : Pentingnya Komitmen Organisasi



Pada gambar 4, sudah ditambahkan sasaran yang menjadi tujuan spesifik dari divisi tersebut. Teknik penurunan ke divisi atau departemen dibawahnya akan menggunakan teknik penurunan yang sama. Yang menjadi perhatian adalah:

1.  Peta strategi divisi bukanlah menunjukan Individual Scorecard dari Kepala divisi atau departemen.
2. Penurunan peta strategi tidak diturunkan dari tugas dan fungsi kepala divisi, melainkan posisi             strategi dari divisi tersebut dan analisa stakeholder.
3.  Perlunya memahami apa yang diinginkan perusahaan untuk dilakukan oleh setiap divisi
4. Setiap departemen bertanggung jawab untuk mendukung strategi yang sudah ditetapkan oleh               perusahaan


Cognoscenti Consulting Group sebagai perusahaan konsultansi bidang manajemen, memiliki banyak pengalaman dalam membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan proses kerja. Kami selalu berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik mulai dari penyusunan strategi hingga proses implementasi di tingkat operasional dan audit untuk menemukan perbaikan. Jika ada hal yang ingin anda diskusi dengan kami, silahkan jangan segan untuk menghubungi Cognoscenti Consulting Group. www.ccg.co.id / 021. 29022128


Previous
Next Post »