Dalam
artikel sebelumnya sudah dijelaskan mengenai cara-cara mendapatkan pengetahuan
dan mengelolanya di dalam sebuah perusahaan. Pengetahuan memiliki sebuah struktur seperti gambar dibawah ini. Pengetahuan-pengetahuan
yang terdapat di dalam sebuah perusahaan dapat terbentuk dari budaya
organisasi, strategi perusahaan, personalitas, perilaku dan norma-norma yang
berlaku di perusahaan tersebut.
Sumber: Awad dan Ghaziri 2012
Terdapat
dua macam pengetahuan yang ada, pertama adalah explicit knowledge dan kedua adalah Tacit Knowledge. Explicit
knowledge dapat berupa data, informasi, dokumen, rekaman dan sebagainya. Explicit knowledge dapat dengan mudah
dipelajari dan diberikan kepada orang lain, karena sudah diolah menjadi sesuatu
yang dapat dimengerti. Contoh dari explicit
knowledge adalah buku, dokumen SOP (Standard
Operational Procedures), video dan sebagainya. Hal ini berbeda dengan tacit knowledge.
Tacit knowledge
adalah pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran atau pengalaman,
sulit untuk dituliskan dan divisualisasikan, dan diberikan kepada orang lain.
Tacit knowledge dapat
dikelompokan menjadi beberapa bagian yaitu konten dan konteks. Dalam aspek
konten berarti pengetahuan yang digunakan untuk mengelola sesorang atau tugas
seseorang. Aspek konteks dapat dijelaskan dalam dua hal, perta secara global
yang berarti bagaimana keadaan saat ini cocok dalam konteks yang menyeluruh
atau umum. Kemudian secara lokal berarti melibatkan hal-hal sederhana dan mudah
dilakukan.
Tacit
knowledge
dapat berbentuk pengalaman, hasil pemikiran, kompetensi, komitmen dan perilaku.
Tacit knowledge dapat menjadi
keunggulan sebuah perusahaan. Dengan adanya tacit
knowledge, perusahaan memiliki keunikan tersendiri dalam menciptakan produk
atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan. Kemudian, tacit knowledge juga sulit untuk dipindah tangankan, sehingga cukup
sulit untuk ditiru oleh perusahaan lain.
Contoh-contoh
tacit knowledge yang dimiliki oleh
sebuah perusahaan adalah:
1.
Inovasi
2.
Kepemimpinan
3.
Intuisi
4. Emotional intelligence
Contoh
diatas dapat menjadi sumber daya yang dapat mendukung kinerja perusaahan dan
juga added value untuk produk atau
jasa. Strategi
perusahaan dapat juga dibentuk dari tacit
knowledge. Pembentukan atau perancangan knowledge
dimulai dari informasi-informasi yang diolah yang kemudian menjadi pengetahuan
yang dapat menetukan atau mengarahkan strategi yang efektif untuk meraih hasil
yang baik di dalam persaingan industri.
Organisasi
harus mengenali dan menggunakan setiap karyawan untuk menumbuhkan pengetahuan
di dalam perusahaan yang dikemudian hari dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah dan mencapai tujuan yang sudah ditetapkan perusahaan. Perusahaan harus
tetap memberikan dukungan untuk menumbuhkan semangat knowledge sharing. Dengan knowledge
sharing, pengetahuan yang baru dapat tercipta dan dapat mendukung kinerja
perusahaan dalam memecahkan masalah yang ada. Membagikan pengetahuan dapat
berupa bekerja bersama-sama di dalam satu proyek yang sama, komunikasi yang
signifikan untuk membahas dan menyamakan persepsi akan suatu persoalan. Tacit knowledge harus selalu dikelola
dengan baik, agar pengetahuan tersebut dapat menjadi keuntungan yang kompetitif
bagi perusahaan.
Jika anda ingin berdiskusi dan mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi COGNOSCENTI CONSULTING GROUP di telepon (021) 2902 2128 / 29 atau mengirim email ke info@ccg.co.id
Penulis: Lukas Danny Tjitrabudi, MSc